bulat.co.id -BINJAI | Persoalan Pendapatan Asli Daerah(PAD) Pemerintah Kota (Pemko) Binjai masih menjadi sorotan sejumlah kalangan. Pasalnya,dari tahun ke tahun PAD sebesar Rp200-an miliar yang ditarget tak pernah tercapai.
Melihatkondisi itu, muncul dugaan PAD di Kota Rambutan tersebut mengalami kebocoran,atau mengalir ke pihak yang tidak tepat. Namun, pihak Badan PengelolaanKeuangan dan Pendapatan Asali Daerah (BPKPAD) sebelumnya menngakui tidakmengetahui dugaan kebocoran tersebut.
Baca Juga :Aset Pasar Tavip Binjai Terjual Rp600 Juta"Soal itusaya belum tahu," kata Kepala BPKPAD, Erwin Toga Purba beberapa waktu lalu diseputaran Jalan Kartini, Binjai Kota.
Dugaankebocoran PAD ini juga berkaitan dengan adanya indikasi perusahaan yang tidak memilikiizin. Beberapa usaha peternakan ayam, perternakan babi dan usaha pabrik miediduga ada yang belum mendapat izin dari dinas Pelayanan Modal PelayananPerizinan Terpadu Satu Pintu. Namun usaha itu berjalan mulus dengan kegiatannyasetiap hari.
Berdasarkaninformasi yang dihimpun, Jumat (28/7), hanya usaha peternakan ayam yang mengantongi izin, sementarausaha ternak babi dan pabrik mie diduga tidak mengurus perizinan ke kantorPelayanan Terpadu.
Meskibegitu, Pemko Binjai melalui dinas terpadu belum melakukan razia gabungan untukmelakukan pendataaan diseluruh usaha tersebut. Karena dengan tidak adanyapengusaha mengurus izin, maka akan berdampak kepada PAD dengan tidak melakukanpemugutan pajak yang di stor kas daerah.
Baca Juga :Pisah Sambut Kapolres Binjai, Wali Kota Sampaikan Maraknya Begal dan Narkoba
Belumadanya sikap Pemko Binjai dengan usaha yang belum memiliki izin tersebut,diduga ada oknum tertentu sebagai beking. Sehingga mereka tidak mengurus izinusaha sebagaimana mestinya.
KadisPelayanan Modal Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Heny Sri Dewi Sitepuketika dikonfirmasi melalui WA ketelepon selulernya, mengatakan, pihaknya akansegera turun ke lapangan untuk melihat langsung usaha peternakan. "Minggu depankami dengan dinas terkait mau turun ke lapangan mengecek izin mereka,"kata Heny.