bulat.co.id -
JAKARTA | Salah satu
perusahaan teknologi besar di
Rusia,
Yandex NV sepakat untuk
menjual aset senilai US$ 5,21 miliar atau setara dengan Rp 81,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.700).Dikutip dari Reuters,
perusahaan ini
menjual 'Google-nya
Rusia' kepada investor dalam negeri. Kesepakatan ini menandakan keluarnya
perusahaan dari
Rusia sejak terjadinya ketegangan dua tahun lalu.
Dengan dijualnya
aset-
aset Yandex ini, maka
perusahaan tersebut sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah
Rusia.Kesepakatan penjualan ini telah diperhitungkan dengan kapitalisasi pasar
Yandex se
besar US$ 10,2 miliar. Pada akhir 2021 lalu, sebelum invasi
Rusia, nilai pasar
Yandex sudah mendekati US$ 30 miliar.
Yandex menyebutkan harga jual ini terpangkas hingga 50% terhadap nilai wajar. Pemerintah
Rusia harus setuju dengan kesepakatan yang melibatkan penjualan
aset perusahaan asing.
Pembeli
Yandex merupakan sebuah konsorsium yang terdiri dari pengelola dana investasi yaitu Solid Management. Tiga
perusahaan lainnya Infinity Management, IT.Elaboration dan Meriian-Servis yang dimiliki oleh Alexander Chachava, Pavel Prass dan Alexander Ryazanov.Para anggota konsorsium ini juga disebut tidak masuk dalam daftar investor yang terkena sanksi AS, Uni Eropa, Inggris atau Swiss.Pimpinan
Yandex John Boynton menyebutkan ini adalah solusi terbaik untuk para pemegang sahamnya yang kini dalam kondisi luar biasa.
Yandex akan fokus pada portofolio bisnis
teknologi seperti cloud, data solution, self-driving hingga
teknologi pendidikan.
Yandex juga akan mempertahankan pusat data di Finlandia.