bulat.co.id - Pelaksanaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PANSIMAS) tahap III telah berakhir pada (31/12/2021) lalu. Namun di Kabupaten Flores Timur, program tersebut masih menyisakan utang pekerjaan fisik di titik sasaran Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat.
Di Lingkungan Riangsunge Dalam, Kelurahan Ritaebang, baru terbangun sebuah bak penampung air (bak induk) tanpa tersambung pipa.
"Kondisi ini yang buat kami bingung, bahkan marah! Kok, kepada kami warga Lingkungan Riangsunge hanya dihadiahi produk PANSIMAS seperti ini? Hanya sebuah bak induk kosong begini? Terus bagaimana air bisa masuk ke bak induk ini yang selanjutnya didistribusikan ke masyarakat? Kalau hanya dibangun sebuah bak penampung tanpa instalasi pipa dari dan ke bak ini ? Aneh sangat!" ujar beberapa warga Riangsunge sembari menertawai kejanggalan yang disaksikan mereka itu.
Terbengkalainya penyelesaian beberapa item pekerjaan fisik pelaksanaan program PANSIMAS di Kelurahan Ritaebang Tahun 2021 tersebut, rupanya dipicu oleh faktor pihak Pemerintah Kelurahan Ritaebang menyetor pembagian anggaran.
"Yang kami tahu, sharing dana Kelurahan Ritaebang untuk mendukung pelaksanaan PANSIMAS itu sebesar Rp 32.000.0000. Soal ada tagihan Rp 42.000.000 ke Pemerintah Kelurahan, itu kami tidak pernah tau. Nah, nominal sharing dana dari Kelurahan ini, belum sepenuhnya direalisasikan mereka. Hal inilah yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian item pekerjaan fisik di titik Lingkungan Riangsunge tersebut. Tinggal saja pihak Pemlur, bila mereka cepat merealisasikan tanggungjawab mereka itu, pasti semuanya beres," ujar beberapa warga Ritaebang lainnya.
Lurah Ritaebang, Hironimus Beda Niron, pada Selasa (1/11/2022) lalu membenarkan kondisi tersebut. Dirinya bahkan mengakui, pihaknya telah menerima tagihan sebesar Rp 42 Juta dari Tim Pengelola Kegiatan PANSIMAS.
"Kata mereka itu utang Pemerintah Kelurahan yang harus dibayarkan," akuinya.
(YP)