bulat.co.id - Anggota Perlindungan Data
Apple Gary Davi khawatir para
hacker akan memanfaatkan celah keamanan untuk meretas data pengguna
iPhone.
Kekhawatiran ini muncul setelah adanya peraturan baru dari otoritas Eropa.
"Kekhawatiran kami adalah 'upaya' pencegahan serangan terhadap sistem iOS akan berkurang, seperti yang kami nyatakan dengan jelas di atas kertas putih. Peretas dapat menyerang pengguna iPhone melalui pasar pihak ketiga atau metode pembayaran lainnya," kata Gary dalam wawancara, dikutip dari Gizchina, Selasa (19/3/2024).
Gary menambahkan, tim Security Labs di Apple telah bekerja keras untuk meningkatkan upaya perlawanan terhadap serangan hacker.
Langkah Apple baru-baru ini untuk menerapkan perubahan signifikan pada App Store di Eropa telah memicu gelombang kontroversi dan kekhawatiran.
Akibat perubahan itu, potensi risiko keamanan dan celah terbuka bagi peretas.
Perubahan ini didorong oleh aturan Digital Markets Act (DMA) di Uni Eropa.
Adapun tujuan perubahan ini dimaksudkan untuk memungkinkan pengguna mengunduh aplikasi iPhone dari toko selain App Store. Selain itu, ini juga bertujuan menyediakan metode pembayaran yang lebih beragam.
Namun, di tengah aturan tersebut terdapat kekhawatiran dan peringatan Apple tentang implikasi keamanan dari perubahan ini.
Bagi UE, aturan baru Eropa diperlukan untuk mencegah perilaku monopoli oleh perusahaan-perusahaan besar. Mereka menginginkan persaingan yang sehat di kawasan Eropa.
Tapi adanya perubahan berarti lebih banyak pekerjaan bagi Apple.
Karena sekarang pengguna bisa mendapatkan aplikasi dari sumber pihak ketiga, Apple kini harus mengambil tindakan ekstra untuk melindungi pengguna.