bulat.co.id -
LEBANON I Sebuah tragedi besar telah menghantam
Lebanon selama 12 hari terakhir.
Dilaporkan bahwa lebih dari 1.000 warga sipil meninggal dan 6.300 lainnya terluka akibat serangan brutal Israel.
Menurut Firas Abiad, Menteri Kesehatan sementara Lebanon, dari jumlah tersebut terdapat 56 perempuan dan 87 anak-anak yang tewas.
Bahkan 41 pekerja kesehatan dan darurat juga ikut menjadi korban dalam serangan tersebut.
Korban Tewas Terus Bertambah
Dalam serangan pada hari Jumat (27/9), seorang pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dan mengakibatkan kematian sebanyak 11 orang serta 108 lainnya dilaporkan terluka.
Hizbullah menyatakan bahwa Nasrallah menjadi korban serangan Zionis yang licik di bagian selatan Beirut.
Dalam pernyataan tersebut, Hizbullah menjelaskan perjuangan Nasrallah selama beberapa dekade dalam perlawanan terhadap Israel dan mencatat dedikasinya terhadap perjuangan pembebasan Palestina.
Pernyataan Joe Biden
Respon dari Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, juga mencuat terkait kejadian tersebut.
Biden mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Hizbullah oleh Israel di Beirut adalah "tindakan keadilan".
Ia juga menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel dalam menghadapi Hizbullah.
Belenggu Kekerasan
Tragedi ini mencerminkan belenggu kekerasan dan konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Meski kedua belah pihak saling membela diri atas tindakan mereka, kematian warga sipil yang tidak bersalah menjadi korban dari kekerasan tersebut begitu besar.
Kita harus berdiri bersama dan menemukan jalan keluar yang damai dan berkelanjutan dalam rangka mewujudkan perdamaian di daerah tersebut.
Namun, semoga tragedi ini memberikan pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kedamaian di dunia ini, dan mengingatkan kita bahwa kekerasan tidak akan menghasilkan solusi.
Mari kita semua berjuang bersama untuk mencapai perdamaian yang sejati.