bulat.co.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Selatan (Labusel) tidak mengetahui adanya pemberitan terkait Bupati Labusel Edimin yang bicara kasar terhadap pegawai honorer yang ingin melaksanakan salat di rumah dinasnya, Kamis (1/9/2022) kemarin.
"Saya belum melihat. Saya belum juga mendengar ada bupati yang ngomong kasar seperti itu," akui Seketaris Umum MUI Labusel, Yunus, kepada bulat.co.id, saat dihubungi melalui seluler, Senin (5/6/2022) pagi.
Saat ditanya kembali bagaimana jika pemimpin bicara kasar kepada rakyatnya, Yunus menjelaskan harus melihat kontennya terlebih dahulu.
"Lihat-lihat kontennya. Kalau soal bupati Labusel yang ngomong kotor saya benar-benar belum tahu," tambah Yunus.
Perlu diketahui, sebelumnya tenaga honorer melaksanakan aksi damai di depan Kantor Bupati Labusel. Pasca demonstrasi beberapa aksi memutuskan melaksanakan salat di musolah rumah dinas. Di saat itulah Bupati Labusel Edimin memaki tenaga honorer.
"Kami hanya ingin melaksanakan salat. Kami berinisiatif menumpang salat di rumah dinas karena searah dengan jalan pulang. Tapi malah dimaki, dibilang keluar kalian b***t dan bilang k****l," ujar koordinator aksi yang tidak mau disebutkan namanya.
Dia menuturkan mereka sudah meminta izin dan menurut Satpol PP yang berjaga mereka diperbolehkan masuk untuk beribadah. (Ban)