bulat.co.id - Puluhan warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, terdampak akibat pembukaan sumur milik PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power).
Sebagian besar dari korban mengalami gejala keracunan gas seperti mual dan muntah.
Korban pun dilarikan ke RSUD Panyabungan untuk mendapatkan pelayanan medis.
Dugaan ini diperkuat dari keterangan Camat Puncak Sorik Marapi, Pangeran Hidayat, sebagaimana melansir matatelinga.com.
"Kejadian sekitar pukul 19.15 WIB malam ini," kata Pangeran di halaman RSUD Panyabungan, Kamis (22/2/2024).
Ratusan warga tampak memadati pelataran Ruang Ponek IGD RSUD Panyabungan melakukan evakuasi warga atau keluarga mereka.
Pangeran menerangkan, warga yang terdampak gas beracun tersebut mengalami mual dan muntah.
Sebagai tindakan awal, para korban langsung dievakuasi ke RSUD Panyabungan.
Sementara warga tak terdampak dievakuasi ke desa terdekat.
Salah satu warga Desa Sibanggor Julu, membenarkan adanya dugaan kebocoran gas saat pembukaan sumur milik PT SMGP.
"Lebih dari 20 orang yang terdampak. Untuk info lebih lanjut nanti saya kabari, ini masih di lapangan," katanya.
Sementara itu, warga lain atas nama Miswar menyebutkan, masih banyak warga yang belum berhasil dievakuasi.
"Ini kami masih menjemput warga terdampak. Tadi sudah ada empat yang kami evakuasi," katanya.
Sebelumnya, pihak Kecamatan telah melaksanakan sosialisasi pembukaan sumur milik PT SMGP.
Imbauan itu dikeluarkan perusahaan pada Selasa (20/02) dengan isi akan dilaksanakan pembukaan sumur.
Bukan yang pertama, kasus keracunan gas ini merupakan yang kesekian kalinya.
Bahkan pada tahun 2021 lalu, sebanyak lima warga meninggal dunia akibat keracunan H2S dari sumut milik PT SMGP.