bulat.co.id -Hari ini, Rabu (28/6/23) seluruh Muhammadiyah melaksankan sholat Idul Adha. Ternyata, Muhammadiyah memiliki alasan tersendiri mengapa mereka melaksanakan sholat Idul Adha pada hari ini.
Ketua Penyelenggara Salat Idul Adha PP Muhammadiyah, Zaenal Abidin memberikan penjelasan mengenai perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah dengan pemerintah. Menurut Zaenal, Muhammadiyah mengikuti hari Arafah yang telah ditetapkan oleh Arab Saudi.
Baca Juga :Muhammadiyah Sumenep Siapkan 20 Lokasi Shalat Idul Adha"Surat edaran dari pimpinan pusat Muhammadiyah sudah mengatur hal ini. Kebetulan, hari Arafah jatuh pada tanggal yang sama di berbagai negara, termasuk Saudi," ungkap Zaenal kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/23).
Selain itu, Zaenal juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah telah menggunakan metode hisab hakiki dalam menentukan pelaksanaan Idul Adha.
Baca Juga :Permudah Ibadah Kurban, Pemkab Kudus Siapkan RPH GratisMuhammadiyah telah melakukan perhitungan sejak awal Ramadan berdasarkan keyakinan akan wujudul hilal hakiki. Ketika bulan sudah terlihat, meskipun hanya dengan perbedaan 0,1 derajat, itu sudah dianggap masuk. Inilah yang membedakan Muhammadiyah dengan kelompok lainnya," jelasnya.
Zaenal juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempermasalahkan perbedaan pelaksanaan Idul Adha ini. Menurutnya, UUD 1945 telah mengatur kebebasan beragama.
Baca Juga :Permudah Ibadah Kurban, Pemkab Kudus Siapkan RPH Gratis"Perbedaan dalam pelaksanaan waktu sebenarnya tidak perlu ditekankan karena sudah ada aturan dan ketentuan dari UUD. Kita harus melindungi kebebasan hak warga negara untuk menjalankan agama dan keyakinan mereka dengan sebaik-baiknya," tutupnya.