bulat.co.id -
MENTAWAI | Kapal
pengangkut logistik Pemilu 2024
terbalik di Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat. Akibatnya sejumlah
logistik pemilu yang diangkut rusak.Ketua KPU Kabupaten Kepulauan
Mentawai, Sudara Halomoan Pardede membenarkan
kapal pengangkut logistik pemilu tersebut karam. Ia juga menjelaskan kronologi
terbaliknya
kapal yang membawa 14 orang tersebut.
"Benar, ada kecelakaan
kapal. Menimpa long boat yang membawa pergeseran
logistik Pemilu dari PPS Saligima menuju PPK Saibu," kata Halomoan dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (16/2/24) malam.Halomoan menjelaskan
kapal tersebut
terbalik pada 21.45 WIB. Mulanya,
kapal tersebut berlayar di perairan Sibudak Oinan, Kecamatan Siberut Tengah pukul 21.00 WIB. Long boat tersebut bertolak dari Saliguma menuju Saibi untuk membawa
logistik pemilu berupa 50 kotak suara, 40 bilik suara dan satu kardus C Hasil Rekap yang digunakan saat pencoblosan di tanggal 14 Februari."Kapal berpenumpang 14 orang yang terdiri dari personel Polri, PPK, KPPS, relawan dan petugas lainnya," jelas Halomoan.
Di tengah perjalanan, cuaca memburuk. Terjadi badai dan hujan hingga membuat
kapal tak stabil. Operator
kapal menyampaikan
kapal tak mungkin melanjutkan perjalanan dan menepikan
kapal di Dermaga Sibudak Oinan. Operator juga meminta agar jumlah penumpang dikurangi.Akhirnya, 8 orang bersedia turun di Dermaga Sibudak Oinan. Sementara
kapal melanjutkan perjalanan dari Dermaga Sibudak Oinan menuju Saibi."Sekitar 3 menit perjalanan, boat dihantam ombak dan angin kencang. Boat diketahui mengalami mati mesin, dimasuki air dan menabrak tumbukkan bakau. Akibatnya, bagian depan boat tersangkut di tumpukan bakau dengan posisi badan boat sudah tenggelam," katanya.
Para penumpang
kapal dan
logistik Pemilu berhasil dievakuasi warga setempat pada Jumat dinihari. Akibat kejadian itu, sejumlah
logistik pemilu rusak. Petugas juga memilih
logistik Pemilu yang tidak rusak dan bisa diselamatkan. Logistik yang ikut rusak di antaranya kotak suara, bilik suara dan satu kardus C Hasil rekap.Terpisah, KPU Sumatera Barat memastikan proses rekapitulasi suara tingkat kecamatan tidak terganggu akibat kecelakaan
kapal tersebut. Sebab penyelenggara pemilu memiliki dokumen salinan yang bisa dijadikan rujukan utama dalam proses rekap suara."KPU Kepulauan
Mentawai sudah kita instruksikan untuk berkoordinasi dengan Bawaslu termasuk dengan peserta pemilu, nanti dokumen mana yang kira-kira dijadikan rujukan utama pada saat rekapitulasi di tingkat kecamatan," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Sumatra Barat, Ory Sativa Syakban dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (16/2/2024) malam.