bulat.co.id - Pembahasan pemilihan pangulu nagori (Pilpanag) Kabupaten Simalungun antara Pemerintah Kabupaten Simalungun dan DPRD Simalungun berlangsung lama dan alot.
DPRD menilai bahwa jadwal yang dibuat oleh eksekutif atau Pemkab Simalungun melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Nagori (DPMPN) tidak disetujui DPRD Simalungun dengan alasan jadwal itu terlalu panjang dan lama.
Rapat antara DPRD dan Pemkab Simalungun digelar tertutup di ruang Rapat Pimpinan DPRD Simalungun di Pematang Raya, Senin (12/9/2022).
Rapat itu dilaksanakan sejak pagi hingga sore hari namun tidak menemukan titik terang dan akhirnya diskors sekira pukul 15.00 Wib, dan dilanjutkan pada hari Selasa (13/9/2022) mendatang.
Usai rapat, Wakil Ketua DPRD Simalungun Samrin Girsang mengatakan bahwa rapat tersebut belum menghasilkan keputusan.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Esron Sinaga saat dimintai tanggapannya terkait rapat itu tidak bersedia memberikan keterangan. "No comment," ujar Esron Sinaga singkat.
Terpisah, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Simalungun, Bonauli Rajagukguk, mengatakan rapat tersebut belum menemukan titik terang meski anggaran sudah tersedia sebesar Rp 18 miliar. Namun, Pemkab tidak bisa memastikan apakah tahapan akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini atau tidak.
Masih kata Bonauli, bahwa Pemerintah Kabupaten juga belum bisa memberikan kepastian akan pelaksanaan Pilpanag tahun ini.
"Jadi kita lihat besok, apakah tahapan yang dilakukan Pemkab pilpanag dilakukan tahun ini atau tidak. Jadi, keputusannya besok kita lihat dulu tahapan yang disusun mereka. Tetapi, Fraksi Gerindra tetap komit agar pilpanag tetap dilakukan tahun ini," terang Bonauli.
(ES)